illustrasi (TerbitakataNews.Com/TRN)

TERBITKATANEWS.COM, JAKARTA 6 November 2025 — Fenomena prostitusi di Jakarta kian mengkhawatirkan. Di tengah kemajuan teknologi dan derasnya arus digitalisasi, praktik prostitusi kini tidak lagi hanya terjadi di tempat-tempat tersembunyi, tetapi juga merambah dunia daring melalui aplikasi dan media sosial. Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi moralitas generasi muda serta tatanan sosial masyarakat ibu kota.

Prostitusi bukan sekadar persoalan moral, tetapi juga berdampak luas pada kesehatan dan keamanan publik. Penyebaran penyakit menular seksual, meningkatnya tindak kejahatan, hingga eksploitasi perempuan dan anak menjadi bagian dari lingkaran gelap yang sulit diputus. Ironisnya, sebagian masyarakat mulai menganggap hal ini sebagai “kebiasaan kota besar” yang wajar.

Padahal, di balik praktik tersebut terdapat banyak korban yang terjebak karena tekanan ekonomi, rendahnya pendidikan, dan kurangnya perhatian sosial. Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum perlu memperkuat pengawasan serta memberikan program rehabilitasi dan pemberdayaan bagi para korban prostitusi.

Lebih dari itu, masyarakat juga memiliki peran penting. Pendidikan moral, pengawasan keluarga, serta peningkatan kesadaran sosial harus menjadi benteng utama dalam menekan praktik ini.

Prostitusi di Jakarta bukan hanya masalah individu, melainkan cerminan kegagalan bersama dalam menjaga nilai kemanusiaan dan martabat kota. Kini saatnya seluruh pihak bergerak bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan generasi dari jerat eksploitasi dan kehilangan arah moral. (NF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *